"Maaf ya mbk, pastelnya belum diselesai digoreng. nunggu sebentar ya..." kata Mbk Novi
"Kira-kira berapa lama mbk?" tanya Mbk Yani
"Sekitar setengah jam-an hehe..."
"Waduchh..."
"La gimana mau ditunggu apa nanti balik lagi kesini?"
(aku sama mbk Yani jd saling pandang... dan akhirnya kami memutuskan sesuatu)
"Ya udah kami tunggu aja" (dari pada balik lagi ntar mah kelamaan, cuma menghabiskan waktu dijalan yang artinya juga menghambur-hamburkan tenaga dan bensin :p)
Kami masuk ke ruang tamu, dan dipersilahkan duduk.
"ehhhh... aku tak bobok dulu ya Tri... (sambil leyeh-leyeh di kursi sudut)" kata Mbak Yani
"he e ya deh Mbk, ntar kalo dah waktunya aku bangunin"
5 menit kemudian...
"Mbak ini diminum dulu... (Mbk Novi keluar bawa minuman teh anget, sama puding pisang yang cantik warna kuning, utri, sama monte)
"wew malah repot-repot... hehehe" reflek kami
"Gak apa2 wong pas ada kok, kalo nggak ada nggak aku suguh..." jawab Mbk Novi
Akhirnya Mbk Yani nggak jadi tidur deh :D Kami ngobrol-ngobrol sambil menikmati suguhan dari Mbak Novi. Nggak sengaja aku mengamati dinding kamar tamu itu... banyak coretan coretan nggak jelas... dan aku berpikir, mungkin mbk Novi punya anak kecil. :')
Aku jadi ingat, dulu waktu aku kecil sepertinya juga seneng coret2, meskipun bukan dinding kamar tamu...
tapi coret-coret pagar tetangga yang banyak lumutnya, dan coret2nya itu pake kreweng (pecahan genteng) :D Dulu gara-gara coret-coret tembok pagar ada teman yang sampai nangis... Aduh lucu sekali kalo diinget-inget sekarang ha ha ha...
Ceritanya Totok lagi onek-onekan (adu mulut red:bertengkar) sama Jojon Walijon. Waktu itu Jojon belum lancar nulisnya, jadi kalau nulis itu masih perlu dieja gitu :D, sedangkan Totok dia udah bisa nulis lancar karena dia udah satu kelas diatasnya Jojon (kakak kelasnya SD). Mereka saling bertengkar tentu saja hanya karena masalah sepele... saling menjodohkan dengan lawan jenis yang mungkin mereka nggak suka karena itu... haha entahlah... "Jojon dan Tuji", begitu tulisan Totok di tembok pagar rumah Bu Sugiarti yang banyak lumutnya itu... "Jojon dan Tuji" "Jojon dan Tuji" "Jojon dan Tuji"...
Jojon
Peristiwa itu jadi lucu kalau dibahas sekarang, padahal dulu aku sempet deg deg an, karena Jojon menangis dan bilang sama Emaknya kalo dia dinakali... hahaha...
Kurang lebih, setengah jam kemudian...
"Ini Mbk, pesanannya udah siap..."
"Oh ya..."
Kami masih mengobrol sebentar sama Mbak Novi, tanya-tanya cara bikin pudingnya he he...
Ternyata bikinnya pake agar-agar warna putih, terus dikasih pisang kapok yang diblender... warna kuningnya bukan dari pewarna makanan katanya... sesimple bikin agar-agar biasa bikinnya, hanya ditambah santan kental, sama pisang kapok... nanti dicetak pake loyang dan diiring-iris... kasih daun pandan sedikit, berbentuk "V" sebagai pemanis... (jika mau)
Itu pengalamanku, dan kali ini aku bisa bilang... menunggu tidak membosankan... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
::Coment di sini::